Kamis, 11 November 2010

~ Do'a Mohon Keselamatan 


Artinya: "Ya Tuhan, janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zhalim, dan selamatkanlah kami dengan curahan rahmat-Mu dari tipu daya orang- orang yang kafir." (Qs. Yunus: 85-86).

~ Do'a Mohon Perlindungan


Artinya: "Ya Tuhanku, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari memohon sesuatu yang aku tidak mengetahui hakikatnya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampunan serta tidak menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk golongan orang-orang yang merugi." (QS. H�d: 47).

Jumat, 15 Oktober 2010

Biografi Agustus Caesar

Gaius Octavius (63 SM-14M) (yang lebih kesohor dengan julukan Octavian, tidak bersedia menerima gelar Agustus sampai umurnya tiga puluh lima tahun), dilahirkan tahun 63 SM. Dia cucu kemanakan Yulius Caesar yang merupakan tokoh politik Romawi di masa muda Octavian. Karena Yulius Caesar sendiri tak punya anak, amatlah sayangnya ia kepada Octavian dan mendidiknya menjadi seorang politikus. Tetapi, tatkala Caesar terbunuh tahun 44 SM, Octavian baru seorang pelajar berumur delapan belas tahun.

Kematian Caesar menimbulkan pergulatan sengit dan lama diantara pemuka politik dan militer untuk menduduki kursi kekuasaan. Octavian terlibat dalam pergulatan ini. Pada mulanya, lawan-lawannya yang punya pengalaman dan berumur lebih tua, menganggap enteng Octavian, dianggapnya tak lebih dari anak ingusan, bukanlah saingan yang perlu diperhitungkan. Sedangkan Octavian karena merasa seakan anak Caesar, ingin mengambil keuntungan dari situasi ini. Dengan kecermatan yang ada padanya ia berusaha merebut kemenangan politik dengan mencari dukungan pasukan-pasukan Caesar dan menunjuk Mark Anthony sebagai pendukung utamanya karena Mark Anthony merupakan sahabat terdekat Caesar. Serentetan pertempuran pada tahun-tahun berikutnya dapat melenyapkan lawan-lawan politiknya dalam rangka merebut jenjang kekuasaan. Pada tahun 36 SM Roma dan banyak lagi daerah-daerah lain yang sudah ditaklukkan dibagi dua oleh Mark Anthony dan Octavian. Mark Anthony menguasai negeri bagian timur dan Octavian bagian barat. Ada beberapa tahun hubungan antara keduanya kurang akrab karena soal perempuan. Mark Anthony malas-malasan masuk kantor karena dia mabuk kepayang dengan Cleopatra. Sebaliknya, Octavian dengan tekunnya mengurus pemerintahan dan memperkuat kedudukannya. Dibanding orang yang lagi slebor cinta, dengan sendirinya orang yang bebas dari gitu-gituan mampu bikin rupa-rupa prestasi. Pikiran lebih terpusat, tidak semrawut seperti benang kusut. Karena beda kondisi mereka berdua terlampau berkepanjangan, tak bisa tidak ujung-ujungnya senjata ikut bicara. Perang pecah antara Mark Anthony dan Octavian pada tahun 32 SM. Kemelut akhirnya terselesaikan lewat perang laut yang menentukan di Actium tahun 31 SM yang sudah barang tentu dimenangkan oleh Octavian secara mutlak. Risau, kecewa, putus asa, hilang akal, cinta buta yang sinting mendorong Mark Anthony dan Cleopotra berkeputusan bunuh diri berbarengan. Sepasang merpati yang senewen itu sama-sama jadi cacing tanah.

Kini Octavian menggenggam kekuasaan yang setara dengan apa yang pernah dialami Yulius Caesar lima belas tahun sebelumnya. Caesar dibunuh karena ketahuan mau menghapus pemerintahan Republik Romawi dan menggantinya dengan sistem kerajaan. Tetapi, di tahun 30 SM, sesudah bertahun bergelimang perang saudara dan pemerintah sistem republik nyata-nyata tak membawa faedah, umumnya orang Romawi tak keberatan menerima sistem pemerintahan despot yang bijak dan tak terlampau keras serta asal secara formalitas sistem republik tetap berjalan.

Octavian, meski menunjukkan sikap beringas dalam tahap pergulatan mencapai puncak, anehnya menjadi lembut dan menampakkan gaya kebapakan begitu berada di atas tahta kekuasaan. Di tahun 27 SM, untuk memikat perhatian senat, dia bikin pengumuman ingin membangun kembali sistem republik dan menyatakan kesediaan mundur dari semua jabatan yang dipegangnya. Tetapi nyatanya dia tetap bertahan pada kedudukannya selaku penguasa propinsi Spanyol, Gaul, Suriah. Berhubung mayoritas kekuatan angkatan bersenjata berada di ketiga propinsi itu, kekuatan dan kekuasaan yang sesungguhnya masih tetap berada di tangannya. Senat dalam pemungutan suara menetapkannya bergelar Augustus, tetapi dia tak pernah menganggap dirinya seorang raja. Teoritis, Romawi tetap berbentuk republik dan Augustus tak lebih dari seorang princeps (warga utama). Kenyataan yang sesungguhnya menunjukkan, senat yang jinak dan murah hati siap sedia mempersembahkan jabatan apa saja yang dipilih Augustus dan dalam sisa hidupnya dia merupakan seorang diktator efektif dalam arti makna yang sebenar-benarnya. Tatkala dia wafat di tahun 14 SM, Romawi sudah sepenuhnya melampaui masa transisi dari bentuk republik ke bentuk kerajaan dan anak pungut Augustus menggantikannya tanpa mengalami kesulitan samasekali.

Augustus boleh dibilang satu contoh seorang despot yang berkemampuan dan murah hati dalam sejarah. Dia betul-betul seorang negarawan, pendekatannya yang bijak berhasil menutup celah-celah perpecahan yang ditimbulkan oleh perang saudara.

Augustus memerintah Romawi selama 40 tahun dan tindak-tanduk serta garis politiknya jadi anutan kekaisaran pada masa-masa sesudah dia tiada. Di bawah Augustus pasukan Romawi melakukan penaklukan mutlak atas Spanyol, Swiss, Galatia di Asia Kecil dan di sebagian besar daerah Balkan. Pada saat akhir pemerintahannya, perbatasan sebelah utara wilayah kekuasaannya tidak banyak berbeda dengan garis sungai Rhine Danube yang menjadi batas belahan utara di abad-abad sesudahnya.

Augustus betul-betul seorang administator luar biasa dan berkemampuan tak terbandingkan dalam hal mengatur urusan pemerintahan sipil dan pelayanan masyarakat. Dia merombak sistem perpajakan dan sistem keuangan negara Romawi, menata kembali angkatan bersenjata dan membangun angkatan laut permanen. Dia juga membangun pasukan pengawal pribadi, meletakkan dasar komandan pengawal kaisar yang di abad-abad mendatang memegang peranan penting dalam hal memilih dan memberhentikan kaisar-kaisar.

Di bawah pemeeintahan Augustus, dibangun jaringan jalan raya yang luas di segenap wilayah kekuasaan Romawi, membangun perumahan rakyat yang indah, begitu pula kota-kota baru yang megah. Kuil-kuil didirikan dan Augustus mendorong ketaatan kepada Agama Romawi. Diaturnya peraturan tentang perkawinan, dan mengatur cara-cara pendidikan dan mengasuh anak-anak.

Sejak tahun 30 SM keadaan dalam negeri Romawi aman tenteram di bawah Augustus. Sumber-sumber alam memberikan kemakmuran besar untuk rakyat. Akibat sampingan dari semua ini, seni budaya pun berkembang dengan pesatnya sehingga masa pemerintahan Augustus merupakan jaman emas bagi kesusastraan. Penyair terbesar Romawi, Virgil, hidup dalam masa ini, begitu pula pengarang-pengarang terbesar termasuk Horacc dan Livy. Sedangkan budayawan Ovid yang menimbulkan rasa tidak senang Augustus, diusir dari Romawi.

Augustus tidak punya anak laki-laki, sedangkan kemanakan dan dua cucunya meninggal sebelum dia sendiri menutup mata. Itu sebabnya Augustus memungut anak tirinya, Tiberius, dan menetapkannya jadi penggantinya. Tetapi, dinastinya (yang kemudian termasuk juga penguasa-penguasa yang tidak populer seperti Caligula dan Nero) segera menjadi merosot dan layu, walaupun perdamaian dan keamanan dalam negeri yang dasar-dasarnya diletakkan oleh Augustus (yang disebut Pax Romana) masih bisa bertahan sekitar 200 tahun. Di masa perpanjangan kondisi yang aman dan makmur ini, kebudayaan Romawi meresap dengan dalamnya di wilayah taklukan dan binaan Augustus dan pemimpin-pemimpin Romawi lainnya.

Kekaisaran Romawi terkenal dengan keantikannya, dan memang kenyataannya begitu. Romawi merupakan bukan saja titik puncak kebudayaan purba tetapi sekaligus merupakan penyalur utama gagasan dan hasil besar kultural bangsa-bangsa beradab seperti Mesir, Babylon, Yahudi, Yunani dan lainnya ke Eropa Barat.

Adalah menarik membandingkan Augustus dengan pamannya, Yulius Caesar. Lepas dari kerupawanan Agustus, kecerdasan, kekuatan watak dan sukses-sukses militer, dia tidak mampu menandingi karisma yang melekat pada diri pendahulunya. Yulius Caesar punya daya pukau orang-orang sejamannya lebih besar dari apa yang dimiliki Augustus dan dia tetap masyhur hingga kini. Tetapi pengaruh terhadap sejarah, Augustus masih punya kelebihan.

Dan juga adalah menarik membandingkan Augustus dengan Alexander Yang Agung. Keduanya memulai kariernya sejak usia muda belia, walau Augustus harus mengatasi hambatan-hambatan dengan lebih keras dan getir dalam perjalanan mencapai puncak kemampuan militernya tidaklah lebih luar biasa ketimbang Alexander Yang Agung, tetapi benar-benar mengesankan dan penaklukan-penaklukannya lebih menggemparkan. Kenyataan ini merupakan faktor yang membedakan antara Augustus dan Alexander Yang Agung. Augustus dengan penuh kecermatan membangun masa depan, dan sebagian hasil pengaruhnya yang berjangka lama dalam sejarah kemanusiaan lebih luas.

Augustus bisa juga dibandingkan dengan Mao Tse Tung atau George Washington. Ketiga-tiganya memainkan peranan besar dan hampir berkemiripan dalam sejarah. Tetapi diukur dari lamanya masa kekuasaan Augustus, sukses-sukses politiknya dan arti penting kekuasaan Romawi dalam sejarah, saya yakin Augustus layak ditempatkan pada daftar urutan lebih tinggi dari kedua tokoh lainnya.

Kamis, 14 Oktober 2010

Biografi John Forbes Nash

Ilmuwan gila yang meraih Nobel

John Forbes Nash Jr lahir pada 13 Juni 1928 di Bluefield, West Virginia. Ayahnya adalah seorang insinyur listrik dan ibunya bekerja sebagai guru sekolah sebelum menikah dengan suaminya. John dibesarkan di rumah tangga yang penuh kasih sayang yang dipupuk kegeniusannya. Sudah jelas di usia dini yang ia suka bekerja secara mandiri, sering bermain sendirian. Ayahnya memberinya buku ilmiah untuk belajar, sementara orangtuanya memastikan bahwa ia menerima pendidikan yang baik. Dia dikenal sebagai eksentrik di sekolahnya, mengingat tarian, olahraga, dan kegiatan sosial lainnya untuk menjadi gangguan dari karyanya dalam studi ilmiah dan eksperimen.


Ia menjadi sadar akan keunggulan intelektual atas rekan-rekannya dan mengembangkan rasa kebanggaan kesombongan dan intens. Ibunya diajari di luar sekolah, sehingga dia melewatkan satu kelas.

Dalam tahun senior sekolah tinggi, John memenangkan beasiswa Westinghouse didambakan, salah satu dari sepuluh diberikan pada bangsa. Dia pergi ke Carnegie Institute of Technology dan, pada 1948, lulus dengan gelar Master setelah hanya tiga tahun. Walaupun ia direncanakan untuk belajar teknik kimia, ia cepat-cepat menemukan cinta matematika dan mengubah besar. Penasehatnya menulis sebuah rekomendasi untuk dia berkata "Orang ini adalah seorang jenius".

Setelah lulus, Yohanes pergi langsung ke Princeton University, di mana ia kagum rekan-rekannya dengan mengembangkan sebuah permainan yang disebut "Nash", yang melibatkan strategi dan perencanaan. Permainan mengambil alih kampus dan John menemukan dirinya membuat beberapa temannya.

Prestasi besar selama waktunya di Princeton adalah untuk mengembangkan teori "Nash Equilibrium", yang diterapkan pada Teori Permainan. Sebelum teorinya, ada anggapan bahwa dalam teori permainan dan kompetisi, semua orang berjuang untuk kepentingan mereka sendiri. Dia mengembangkan gagasan bahwa untuk setiap pemain dalam sebuah permainan, ada solusi yang ideal sehubungan dengan pemain lain tindakan. Meskipun potensi teori tidak menyadari saat itu, ketenaran yang diperoleh selama beberapa dekade.

John jarang menghadiri kelas, bersikeras bahwa hal itu akan merusak orisinalitas nya. Dia terus-menerus mencari cara untuk membangun dirinya dalam bidang matematika untuk menjadi terbesar di dunia matematika. Dia terus-menerus berjalan melewati lorong bersiul Bach's "Little Fugue" dan mengendarai sepeda dalam angka delapan atau tak terhingga simbol di kompleks perguruan tinggi di kampus.

Setelah ia lulus dengan Ph.D, John pindah ke Boston, di mana ia menjadi anggota terkemuka staf pengajar di Massachusetts Institute of Technology. Ia disebut "anak profesor" oleh para mahasiswa sejak ia masih sangat muda, tapi ia menganggap dirinya sangat elit. Rekannya ada terganggu oleh kesombongan, tetapi mentolerir itu karena kegeniusannya. Dia cepat mulai membuat penemuan besar dalam matematika dalam bidang-bidang seperti geometri dan persamaan diferensial parsial.Pada 1958, ia tampil dalam Fortune Magazine sebagai salah satu bintang cemerlang di bidang matematika. Namun, ia masih menganggap dirinya gagal karena ia belum mencapai Field medali, penghargaan tertinggi dalam matematika.

Ketika mengajar di MIT, John bertemu dengan seorang wanita bernama Eleanor Stier dan kemudian menemukan bahwa dia hamil dengan anaknya. Setelah kelahiran, John menolak untuk mengakui bahwa itu adalah putranya, tapi terus melakukan hubungan seksual dengannya, bahkan setelah ia menjadi terlibat asmara dengan seorang murid bernama Alicia Larde. Alicia adalah seorang mahasiswa di MIT dan salah satu dari hanya enam belas perempuan dalam kelas delapan ratus.Pada bulan Februari tahun 1957, ia menikah dengan Alicia dan mereka punya anak pada tahun 1959.

Pada saat ini, kondisi mental John mulai memburuk. Diperkirakan bahwa istirahat psikotik terjadi terutama dari kecemasan tentang pekerjaannya dan Alicia kehamilan. Pertama teman-temannya memperhatikan tingkah laku aneh ketika ia tiba di Malam Tahun Baru pesta berpakaian seperti seorang bayi dan menghabiskan sepanjang malam meringkuk di pangkuan Alicia, mengisap ibu jarinya. Dalam teori permainan Tentu saja, ia ditunjuk seorang mahasiswa pascasarjana untuk mengajar dan menghilang selama beberapa minggu, tiba-tiba muncul di umum di MIT. Di sana, ia mulai berseru bahwa orang asing itu mengirimkan pesan dienkripsi melalui New York Times. Dia juga sela kuliah untuk mengatakan bahwa dia di sampul majalah LIFE, menyamar sebagai paus, dan ia tahu ini karena twenty-Three bilangan prima favoritnya.

Di kampus, ia mulai melihat banyak orang memakai dasi merah.Ia berpikir bahwa orang-orang adalah anggota organisasi komunis rahasia dan mulai memperhatikan mereka dengan hati-hati. Ketika University of Chicago menawarkan posisi bergengsi di fakultas mereka, John menolaknya, mengatakan bahwa ia dijadwalkan untuk menjadi kaisar dari Antartika. Ia berbicara dengan rekan-rekannya tentang makhluk luar angkasa dan rahasia instansi pemerintah bekerja untuk menghancurkan kredibilitas dan reputasi, sangat mengganggu mereka. Ketua departemen matematika lega Yohanes dari ajaran-Nya tanggung jawab, berpikir bahwa ia mengalami gangguan saraf.

Akhirnya, John McLean diopname di rumah sakit swasta di dekat Boston. Yohanes takut dikurung, berpikir bahwa ia tidak berada di sana. Ia didiagnosis sebagai skizofrenia paranoid dan diberikan Thorazine untuk menenangkannya. Perawatannya ada psikoanalisis dan para dokter menyebutnya sebagai "Profesor".

Setelah ia dibebaskan, ia mengundurkan diri dari MIT dan menarik kembali pensiun untuk pindah ke Eropa. Di Eropa, ia melakukan berbagai upaya untuk melepaskan kewarganegaraan di Amerika Serikat dan menyatakan status pengungsi. Alicia mengikutinya ke Eropa dan menyuruhnya dideportasi kembali ke Amerika Serikat. Meskipun ia diterbangkan kembali ke Amerika Serikat, ia mengklaim bahwa ia telah dimasukkan ke dalam rantai dan dikirim kembali dalam sebuah kapal, seperti seorang budak.

Kembali di Amerika Serikat, John mulai berkeliaran di Princeton, berbicara tentang dirinya sebagai orang ketiga, menulis kartu pos aneh, dan ceramah tanpa henti tentang numerologi.Alicia mengambil pekerjaan di Princeton dan dikelola untuk mendukung keluarga mereka.Dia berhasil meyakinkan staf pengajar di Princeton untuk memberikan suaminya sejumlah kecil bekerja dalam matematika dalam upaya untuk membantu dia kembali ke masyarakat. Namun, ia menolak menandatangani formulir W-4 mengatakan bahwa pemerintah bersekongkol melawan dia.Dia melanjutkan untuk membuat panggilan telepon ke anggota keluarganya dengan menggunakan nama fiktif.

Pada tahun 1961, John sudah dilakukan oleh Alicia dan saudara-saudara perempuannya ke Trenton State Hospital di New Jersey. Di sana, ia menjadi sasaran terapi koma insulin, yang melibatkan menyuntik pasien dengan insulin dalam jumlah besar untuk menyimpannya ke dalam koma, sering menyebabkan kejang. Rekan-rekannya dalam matematika marah dan menulis surat ke rumah sakit, mendesak para dokter untuk melindungi pikirannya untuk kebaikan umat manusia.Dia habis setelah enam bulan perawatan insulin dan tampak sangat mengerikan kepada anggota keluarganya.

Mantan rekan di Princeton menemukan dia beberapa penelitian dan ia menerbitkan sebuah makalah tentang Dinamika fluida, pekerjaan pertamanya dalam empat tahun. Dia pergi ke Eropa lagi, mengirim kartu pos aneh untuk keluarganya dengan pesan samar dan matematika teorema.Dia kembali tak lama kemudian, tampak agak kuyu.
Seiring waktu idenya dari sebuah titik ekuilibrium dalam teori permainan akhirnya menarik perhatian yang tepat dan menjadi landasan ekonomi modern. Para ekonom kebanyakan menggunakan ide-ide untuk mencoba memprediksi kejadian dalam perekonomian dunia.Anggota komite Nobel akhirnya memutuskan untuk Nash penghargaan Nobel dalam Ekonomi pada tahun 1994, meskipun kekhawatiran dari dirinya menyebabkan rasa malu besar.Orang-orang terkejut bahwa seseorang menderita skizofrenia selama bertahun-tahun bisa pulih dan menerima penghargaan bergengsi tersebut.
Dia telah menikah lagi sejak Alicia dan menemukan bahwa anaknya sendiri juga menderita skizofrenia. Ia juga menghubungkan kembali dengan putra sulungnya, John Stier. Hidupnya diabadikan dalam film "A Beautiful Mind", dengan karakter yang diperankan oleh Russell Crowe.

CONSTANTINE YANG AGUNG ± 250-337

Tokoh ini Kaisar Romawi pertama yang memeluk Agama Nasrani. Lewat masuk agama itu dan pelbagai cara pengembangan yang ditempuhnya, dia memegang peranan menonjol dalam hal mengubah Agama Nasrani dari agama yang diuber-uber dan diancam hukuman menjadi agama yang dominan di Eropa.

Constantine dilahirkan kira-kira tahun 280 di kota Naissus (sekarang bernama Nis) di negeri yang kini menjadi Yugoslavia. Ayahnya seorang perwira tinggi, dan Constantine menghabiskan masa mudanya di Nicomedia, tempat pengadilan Kaisar Diocletian berada.

Diocletian naik tahta tahun 305 dan ayah Constantine --Constantius--menjadi penguasa di paruh sebelah barat Kekaisaran Romawi. Tatkala Constantius meninggal dunia di tahun berikutnya, Constantine dinyatakan sebagai kaisar oleh para prajuritnya. Tetapi, jendral-jendral lainnya saling berselisih mengenai penobatan ini dan perang saudara pun tidak bisa dielakkan lagi. Peperangan ini baru berakhir tahun 312 tatkala Constantine dikalahkan oleh lawannya yang masih bertahan --Maxentius-- dalam suatu pertempuran di jembatan Milvian dekat kota Roma.

Tak bisa dipastikan kapan Constantine masuk Agama Nasrani. Cerita-cerita yang lazim terdengar bilang, pada saat-saat menjelang pertempuran di jembatan Milvian, Constantine melihat salib menyala di langit dan bertuliskan "Dengan tanda ini kau akan mampu menaklukkan." Tak peduli kapan dia masuk Nasrani, Constantine berbuat banyak buat kemajuan Agama Nasrani. Salah satu langkah pemulanya adalah membuat Undang-Undang Milan. Dengan undang-undang ini Agama Nasrani merupakan agama legal dan agama yang ditolerir. Undang-undang itu juga memungkinkan kembalinya kekayaan Gereja yang tadinya dirampas di masa penguberan dan diobrak-abrik di masa lampau. Juga dinyatakan hari Minggu sebagai hari beribadah.
Undang-undang Milan tidaklah didasarkan semata-mata oleh sikap toleransi terhadap agama. Sebaliknya, pemerintah Constantine dapat dianggap sebagai tanda bermulanya penindasan terhadap orang-orang Yahudi yang terus berlangsung di Eropa yang Kristen di abad-abad mendatang.

Constantine tidak pernah menjadikan agama Nasrani sebagai agama resmi negara. Tetapi, lewat peraturan dan langkah-langkah politiknya dia jelas pendorong perkembangan agama ini. Di masa pemerintahannya jelas sekali, barangsiapa yang masuk Nasrani berarti pintu terbuka baginya dalam hal kemudahan naik jenjang dalam karier pemerintahan. Dan keputusan-keputusan yang dikeluarkan Constantine juga memberikan kekebalan dan hak-hak istimewa bagi pihak gereja. Begitu pula dia membangun gereja-gereja yang termasyhur di dunia --seperti gereja kelahiran Isa di Bethlehem dan gereja Makam Isa di Darussalam. Kesemua gereja ini mulai dibangun pada saat pemerintahan Constantine.

Peranan Constantine selaku Kaisar Romawi yang beragama Nasrani dengan sendirinya membuat dia berhak tercantum di dalam daftar urutan buku ini. Tetapi, beberapa tindakannya mengandung akibat-akibat berjangka jauh. Misalnya, dia memugar dan memperluas kota Byzantium, dan diganti dengan nama Constantinople (sekarang bernama Istambul) merupakan salah satu kota terbesar di dunia dan tetap jadi ibukota Kekaisaran Romawi Timur sampai tahun 1453 dan beberapa abad kemudian menjadi ibukota kekaisaran Ottoman.

Constantine memainkan pula peranan penting dalam sejarah internal gereja. Melibatkan diri dalam sengketa antara pengikut-pengikut Arius dan Athonius (dua teolog Kristen yang mengajukan doktrin berbeda), Constantine memanggil rapat Dewan Nicola (di tahun 325), dewan persidangan gereja pertama. Dewan tempat Constantine ambil bagian dengan aktif, dapat memecahkan persengketaan itu dengan diterima Doktrin Nicene, yang kemudian menjadi doktrin gereja yang ortodoks.

Hal penting lain adalah peranannya dalam hubungan penyusunan peraturan-peraturan sipil. Constantine membuat perundang-undangan yang mengatur perusahaan-perusahaan turun-temurun (seperti Joqal, tukang roti). Dikeluarkannya pula dekrit yang isinya mengatur "coloni" (kelas petani penggarap) dilarang meninggalkan tanah garapannya. Dalam pengertian modern dekrit ini berarti merubah "coloni" (petani penggarap) menjadi budak, yang terikat dengan tanahnya. Dekrit ini dan lain-lain aturan merupakan peletak dasar dari seluruh struktur sosial di jaman pertengahan Eropa.

Constatine tidak dibaptis sampai ia terbaring di tempat tidur dalam keadaan sekarat, walaupun jelas dia sudah masuk Agama Nasrani jauh sebelum itu. Tetapi, berbarengan dengan itu juga benar bahwa jiwa kenasraniannya sudah luntur sepenuhnya. Walau dengan ukuran saat itu, dia begitu beringas dan kejam. Sikap ini bukan tertuju kepada lawan-lawannya semata. Oleh sebab-sebab yang kurang jelas, dia menghukum istri serta anak lelakinya pada tahun 326.

Bisa dipersoalkan, penerimaan Constantine terhadap Agama Nasrani sebelumnya tidaklah mengubah jalannya sejarah, tetapi sekedar mengabsahkan hal-hal yang memang tak bisa terelakkan. Selain itu, meski Kaisar Biocletian (memerintah dari tahun 284-305) telah melakukan gencetan yang hebat terhadap Agama Nasrani, usahanya membuat agama itu tidak berhasil karena saat itu Agama Nasrani jauh lebih kuat dari kekuatan yang akan menghantamnya walau dengan tindak kejam bagaimanapun. Tarolah orang menganggap kegagalan percobaan Biocletian menumpas habis Agama Nasrani dan agama itu bisa meraih kemenangan meskipun tanpa ikut campur Constantine samasekali. Anggapan dan spekulasi seperti itu memang menarik, tetapi tidak meyakinkan dan tidak pasti. Sulit sekali dibayangkan apa yang akan terjadi tanpa Constantine. Amatlah jelas, dengan dorongannya, Agama Nasrani menyebar luas baik dari ukuran jumlah maupun daerah berikut pengaruh. Dari sekelompok kecil yang tak berarti hanya dalam jangka waktu satu abad menjadi agama yang mapan dan punya pengaruh besar di dunia.

Teranglah sudah, Constantine merupakan tokoh poros dalam sejarah Eropa. Tempatnya dalam urutan daftar lebih tinggi ketimbang tokoh-tokoh Alexander Yang Agung, Napoleon dan Hitler karena pengaruhnya yang punya jangkauan panjang.